.
INTERAKSI OBAT ANTI
KONVULSI
EPILEPSI
Epilepsi adalah suatu gangguan saraf
yang timbul secara tiba tiba dan berkala, biasanya dengan perubahan kesadaran.
Penyebabnya adalah aksi serentak dan mendadak dari sekelompok besar sel sel
saraf di otak. Aksi ini disertai pelepasan
muatan listrik yang berlebihan dari neuron neuron tersebut. Lazimnya,
pelepasan muatan listrik ini terjadi secara teratur dan terbatas dalam
kelompok-kelompok kecil, yang memberikan ritme normal pada elektroencefalogram
(EEG). Serangan ini kadang kala bergejala ringan dan (hampir) tidak ketara. Adakalanya bersifat demikian hebat sehingga
perlu dirawat di rumah sakit. Pada serangan parsial, hiperaktifitas terbatas
pada hanya satu bagian dari kulit otak, sedangkan bila menjalar keseluruh otak
disebut serangan luas (generalized).
Jenis epilepsi :
· Grand mal.
Serangan tonis klonis ‘generalized’
· Petit mal. Bercirikan serangan yang singkat, antara beberapa detik sampai
setengah menit dengan penurunan kesadaran ringan tanpa kejang
· Temporal atau
Psikomotor
ANTI
KONVULSI
Antikonvulsi (anti kejang) digunakan untuk mencegah dan mengobati
bangkitan epilepsi ( epileticseizure) dan bangkitan non-epilepsi. Kebanyakan
obat anti konvulsi bersifat sedatif (meredakan). Semua obat antikonvulsi
memiliki waktu paruh panjang, dieliminasi dengan lambat, dan berkumulasi dalam
tubuh pada penggunaan kronis.
MEKANISME KERJA OBAT
Mekanisme kerja obat Antiepilepsi
ini yang terpenting ada 2, yaitu :
1.
Mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron
dan fokus epilepsi.
2.
Mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal
akibat pengaruh dari fokus epilepsi
Cara kerja anti konvulsi belum semuanya jelas. Namun, dari
sejumlah obat terdapat indikasi mengenai mekanisme kerjanya. Yaitu :
- Meningkatkan ambang-serangan dengan jalan menstabilkan membran sel, antara lain asetazolamid dan felbamat
- Mencegah timbulnya pelepasan muatan listrik abnormal di pangkalnya (focus) dalam SSP, misalnya fenobarbital dan klonazepam
- Menghindari penjalaran hiperaktivitas (muatan listrik) tersebut pada neuron otak lainnya, seperti klonazepam, dan fenitoin
- Memperkuat efek GABA : valproat dan vigabatrin, yang bersifat menghambat perombakan GABA oleh transminase, sehingga kadarnya di sinaps meningkat
- Mengurangi neurotransmisi glutamat : lamotrigin dan topiramat. Glutamat adalah suatu neurotransmitter lain, yang dapat turut menimbulkan serangan epilepsi. Pembebasannya dari asam amino ini dapat dicegah oleh lamotrigin.
GOLONGAN
OBAT ANTI KONVULSI
a.
Golongan Hidantoin
Pada golongan ini terdapat 3 senyawa
yaitu Fenitoin, mefentoin dan etotoin, dari ketiga jenis itu yang sering
digunakan adalah
Fenitoin dan digunakan untuk semua jenis bangkitan, kecuali bangkitan Lena.
Fenitoin merupakan antikonvulsi
tanpa efek depresi umum SSP, sifat antikonvulsinya penghambatan penjalaran
rangsang dari focus ke bagian lain di otak.
b.
Golongan Barbiturat
Golongan obat ini sebagai hipnotik-
sedative dan efektif sebagai antikonvulsi, yang sering digunakan adalah
barbiturate kerja lama ( Long Acting Barbiturates ).
Jenis obat golongan ini antara lain
fenobarbital dan primidon, kedua obat ini dapat menekan letupan di focus
epilepsi
c.
Golongan Oksazolidindion
Salah satu jenis obatnya adalah
trimetadion yang mempunyai efek memperkuat depresi pascatransmisi, sehingga
transmisi impuls berurutan dihambat , trimetadion juga dalam sediaan oral mudah
diabsorpsi dari saluran cerna dan didistribusikan ke berbagai cairan tubuh.
d.
Golongan Suksinimida
Yang sering digunakan di klinik
adalah jenis etosuksimid dan fensuksimid yang mempunyai efek sama dengan
trimetadion. Etosuksimid diabsorpsi lengkap melalui saluran cerna, distribusi
lengkap keseluruh jaringan dan kadar cairan liquor sama dengan kadar plasma.
Etosuksimid merupakan obat pilihan untuk bangkitan lena.
e.
Golongan Karbamazepin
Obat ini efektif terhadap bangkitan
parsial kompleks dan bangkitan tonik klonik dan merupakan obat pilihan pertama
di Amerika Serikat untuk mengatasi semua bangkitan kecuali lena.
Karbamazepin merupakan efek
analgesic selektif terutama pada kasus neuropati dan tabes dorsalis, namun
mempunyai efek samping bila digunakan dalam jangka lama, yaitu pusing, vertigo,
ataksia, dan diplopia.
f.
Golongan Benzodiazepin
Salah satu jenisnya adalah diazepam,
disamping sebagai
anti konvulsi juga mempunyai efek antiensietas dan merupakan obat pilihan untuk
status epileptikus.
g. Obat obat
generasi ke 2
Vigabatrin,
lamotrigin, gabapentin, felbamat, tiagabin, topiramat dan zonisamida.
CONTOH-CONTOH
OBAT ANTI KONVULSI
Carbamazepine
Carbatrol
Clobazam
Clonazepam
Depakene
Depakote
Depakote
ER
Diastat
Dilantin
Felbatol
Frisium
Gabapentin
Gabitril
Keppra
Klonopin
Lamictal
Lyrica
Mysoline
Neurontin
Phenobarbital
Phenytek
Phenytoin
Sabril
Tegretol
Tegretol
XR
Topamax
Trileptal
Valproic Acid
Zarontin
Zonegran
Zonisamide.
Obat utama : phenytoin (dan turunannya), carbamazepine, valproate, barbiturate
Selain
dengan obat, epilepsi juga dapat disembuhkan dengan Ketogenic Diet.
Diet ketogenik adalah metode diet tinggi lemak, rendah karbohidrat. Metode diet ini biasanya digunakan untuk penyembuhan epilepsi pada anak-anak yang umumnya sulit dengan obat-obatan
Diet ketogenik adalah metode diet tinggi lemak, rendah karbohidrat. Metode diet ini biasanya digunakan untuk penyembuhan epilepsi pada anak-anak yang umumnya sulit dengan obat-obatan
INTERAKSI
OBAT
TABEL INTERAKSI OBAT ANTI KONVULSI
BERSIFAT ADISI
OBAT A
|
OBAT B
|
MEKANISME
OBAT A
|
MEKANISME OBAT B
|
INTERAKSI YANG TERJADI
|
Karbamazepin
|
Propoksifen
|
Karbamazepin
digunakan untuk pengobatan trigeminal neuralgia,kemudian ternyata bahwa obat ini
efektif terhadap bangkitan tonik-klonik. Karbamazepin memperlihatkan efek
analgesic selektif, misalnya pada tabes dorsalis dan neuropati lainnya yang
sukar diatasi dengan analgesik biasa.
|
Propoksifen adalah analgetika.
|
Efek adisi karbamazepin Akibatnya
: Efek samping merugikan dapat terjadi akibat terlalu banyak karbamazepin.
Gejala yang dilaporkan anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut, nanar.
|
Karbamazepin
|
Troleandomisin
|
Trolendomisin adalah antibiotika yang
digunakan untuk melawan infeksi.
|
Efek adisi karbamazepin.
Akibatnya : Efek samping merugikan dapat terjadi akibat terlalu banyak
karbamazepin. Gejala yang dilaporkan anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut,
nanar.
|
|
Karbamazepin
|
Antibiotika Eritromisin
|
Eritromisin adalah antibiotika yng
digunakan untuk melawan infeksi.
|
Efek adisi karbamazepin.
Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak
karbamazepin. Gejala yang dilaporkan antara lain mual, pusing, nanar, nyeri
perut.
|
|
Karbamazepin
|
Metadon
|
Metadon adalah analgetika
narkotika yang digunakan untuk membantu penderita yang ketagihan morfin
membebaskan diri dari ketergantungannya pada heroin atau narkotika lain.
|
Efek antagonis karbamazepin.
Akibatnya : ketagihan tak dapat
dikendalikan dengan baik
|
|
Fenitoin
|
Barbiturat
|
Fenitoin
berefek antikonvulsi tanpa menyebabkan depresi umum SSP
Sifat
antikonvulsi fenitoin didasarkan pada
penghambatan penjalaran rangsang dari fokus ke bagian lain otak. Efek
stabilitasi membran sel oleh fenitoin juga terlihat pada saraf tepi dan
membran sel lainnya yang juga mudah terpacu misalnya sel sistem konduksi
jantung. Fenitoin mempengaruhi perpindahan ion melintasi membran sel, dalam
hal ini khususnya dengan menggiatkan pompa no + neuron.
|
Barbiturat adalah sedativa atau
pil tidur yang juga mempunyai efek antikonfulsif.
|
Efek antagonis barbiturate.
Akibatnya : Serangan kejang tak dapat
terkendali dengan baik. Interaksi ini beragam pada tiap orang. Pada beberapa
pasien, efek fenitoin meningkat jika dosis barbiturat yang digunakan besar;
pada pasien lain efek barbiturat-lah yang meningkat. Untuk mengendalikan serangan
kejang, dokter sering memberikan fenobarbital bersama fenitoin, karena itu
kadar darah harus dipantau untuk menentukan dosis yang tepat untuk setiap
orang.
|
Fenitoin
|
Kortikosteroid
|
Kortikosteroid digunakan untuk
arthritis, alergi berat, asma, kelainan endokrin, leukimia, kolitis,
enteritis, dan berbagai penyakit kulit, paru-paru, dan mata.
|
Efek antagonis fenitoin.
Akibatnya : penyakit yang
ditangani tak terobati dengan baik.
|
|
Fenitoin
|
Antikoagulan
|
Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan
darah dan mencegah pembekuan.
|
Efek adisi fenitoin.
Akibatnya : Efek samping merugikan
mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara
lain; gangguan penglihatan, nanar. Interaksi ini terutama terjadi dengan
antikoagulan dikumarol.
|
|
Fenitoin
|
Kloramfenikol
|
Kloramfenikol adalah antibiotika
yang digunakan untuk melawan infeksi.
|
Efek adisi fenitoin.
Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat fenitoin yang
terlalu banyak. Gejala yang dilaporkan antara lain; gangguan penglihatan,
nanar.
|
|
Fenitoin
|
Simetidin
|
Simetidin digunakan untuk borok
lambung dan duodenum.
|
Efek adisi fenitoin Akibatnya:
efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala
yang dilaporkan antara lain. Pusing, mengantuk, gangguan penglihatan, nanar
|
|
Fenitoin
|
Obat Diabetes
|
Obat diabetes digunakan untuk menurunkan
kadar gula darah pada penderita diabetes.
|
Efek antagonis fenitoin. Akibatnya
: kadar gula darah dapat tetap terlalu tinggi. Gejala hiperglikemia yang
dilaporkan antara lain rasa haus atau lapar yang berlebihan, pengeluaran urin
banyak, mengantuk, letargi, nanar.
|
|
Fenitoin
|
Levodopa
|
Levodopa diberikan untuk
mengendalikan tremor dan gejala lainnya pada penyakit parkinson.
|
Efek
antagonis fenitoin
Akibatnya : kondisi yang ditangani
tak dapat dikendalkan dengan baik.
|
|
Fenitoin
|
Disulfiram
|
Disulfiram
digunakan untuk menghentikan kebiasaan minum alkohol pada peminum. Obat ini
berinteraksi dengan alkohol dan meninbulkan efek samping merugikan.
|
Efek adisi fenitoin Akibatnya
: efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin.
Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan, nanar. Disulfiram
digunakan untuk menghentikan kebiasaan minum alkohol pada peminum. Obat ini
berinteraksi dengan alkohol dan meninbulkan efek samping merugikan.
|
|
Fenitoin
|
Isoniazida
|
Isoniazid
digunakan untuk mengobati tuberkulosa.
|
Efek adisi fenitoin.
Akibatnya : efek samping yang merugikan dapat terjadi akibat terlalu banyak
fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan, nanar.
|
|
Fenitoin
|
Metilfenidat
|
Metilfenidat digunakan untuk
menanggulangi prilaku hiperkinetik serta gangguan belajar pada anak-anak,
narkolepsi, depresi ringan, acuh tak acuh atau pikun.
|
Efek
adisi fenitoin. Akibatnya : efek samping yang
merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
|
|
Fenitoin
|
Oksifenbutazon
|
Oksifenbutazon digunakan untuk kondisi
radang akut seperti artritis, bursitis, dan keseleo.
|
Efek
adisi fenitoin. Akibatnya : Efek samping yang
merugikan mungkin dapat terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
|
|
Fenitoin
|
Fenilbutazon
|
Fenilbutazon digunakan untuk
kondisi radang akut seperti artritis, bursitis, dan keseleo.
|
Efek
adisi fenitoin. Akibatnya : efek samping
merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar.
|
|
Fenitoin
|
Asam Valproat
|
Asam valproat juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengnedalikan seranan kejang.
|
Efek
adisi fenitoin. Akibatnya : efek samping yang
merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan antara lain gangguan pengihatan dan nanar. Karena kedua obat
merupakan depresan ssp, amati gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk,
pusing, hilang koordinasi dan kewaspadaan mental.
|
|
Fenitoin
|
Sulfonamida
|
Sulfonamida digunakan untuk
melawan infeksi, terutama infesi saluran kemih.
|
Efek
adisi fenitoin. Akibatnya : Efek samping yang
merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang
dilaporkan antara lain gangguan pengihatan dan nanar.
|
|
Primidon
|
Asam Valproat
|
Asam valproat juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengedalikan kejang
|
Efek adisi primidon.
Akibatnya : efek samping yang merugikan mungkin dapat terjadi akibat terlalu
banyak primidon. Gejala yang dilaporkan a.l bingung, nanar, sedasi
berlebihan, mengantuk, pusing, hilang kewaspadaan mental.
|
|
Primidon
|
Antikoagulan
|
Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan
darah dan mencegah pembekuan.
|
Efek antagonis primidon.
Akibatnya
: walau diberii antikoagulan, darah tetap membeku.
|
|
Primidon
|
Obat Asma
|
Obat asma membuka jalan udara
paru-paru sehingga penderita asma dapat mudah bernafas.
|
Efek
antagonis primidon
. Akibatnya : asma tak dapat
dikendalikan dengan baik.
|
|
Primidon
|
Obat Jantung Pemblok Beta
|
Pemblok beta digunakan untuk
tekanan darah tinggi, angina, menormalkan kembali deyut jantung yang tak
teratur.
|
Efek
antagonis primidon
Akibatnya : Kondisi yang ditangani
tak dapat dikendalikan dengan baik.
|
|
Pirimidon
|
Kinidin
|
Kinidin digunakan untuk
menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur.
|
Efek
antagonis pirimidon
Akibatnya : kondisi yang ditangani
tak dapat dikendalikan dengan baik.
|
|
Primidon
|
Kinin
|
Kinin adalah obat bebas yang
digunakan untuk mengobati malaria dan kejang betis pada malam hari.
|
Efek antagonis pirimidon
Akibatnya : kondisii yang
ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.
|
|
Primidon
|
Rifampisin
|
Rifampisin digunakan untuk mengobatii
tuberkulosis dan diberikan pada orang yang diduga pengidap meningitis.
|
Efek
antagonis primidon
kibatnya : serangan kejang tak
dapat dikendalikan dengan baik.
|
|
Primidon
|
Griseofulvin
|
Griseofulvin adalah antifungi yang
digunakan secara oral untuk infeksi fungi pada kulit, rambut, kuku tangan,
dan kuku kaki.
|
Efek
adisi Primidon. Akibatnya : pengobatan tak
menyembuhkan infeksi dengan baik.
|
|
Fenobarbital
|
Asam Valproat
|
Fenobarbital adalah sedativa atau pil
tidur yang juga mempunyai efek antikonvulsan.
|
Asam valproat juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang
|
Efek
adisi fenobarbital
Akibatnya ; karena kedua obat merupakan antidepresan ssp, amati terjadinya
gejala akibat depresi berlebihan : sedasi berlebihan, mengantuk, pusing,
nanar dan hilang kewaspadaan mental.
|
Trimetadion
|
Fenitoin
|
Trimetadion
merupakan prototip obat bangkitan lena. Trimetadion juga bersifat analgetik
dan hipnotik.
|
Fenitoin juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang.
|
Efek
sinergis.
Akibatnya : serangan kejang mungkin tidak
dapat dikendalikan kecuali bila dosis disesuaikan. Karena kedua obat
merupakan depresan ssp, amati gejala terjadinya depresi berlebihan :
mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.
|
Asam valproat
|
Fenobarbital
|
Asam valproat juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang
|
Fenobarbital adalah sedativa atau pill
tidur yang juga mempunyai efek antikonvulsan.
|
Efek
sinergis .. Akibatnya ; karena kedua obat
merupakan antidepresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan
: sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.
|
Asam valproat
|
Fenitoin
|
Fenitoin juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang.
|
Efek
adis fenitoin. Akibatnya : mungkin terjadi efek
samping merugikan akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan a.l
gangguan penglihatan, nanar. Asam valproat juga merupakan antikonvulsan yang
digunakan untuk mengendalikan serangan kejang. Karena kedua obat merupakan depresan
ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing,
nanar dan hilang kewaspadaan mental.
|
|
Asam valproat
|
Primidon
|
Primidon juga merupakan
antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang.
|
Efek
adisi primidon
Akibatnya : terjadi efek samping
merugikan akibat terlalu banyak primidon. Gejala yang dilaporkan a.l bingung,
nanar, sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, hilang kewaspadaan mental.
|
DAFTAR PUSTAKA
- Allan H.Ropper, M.D. and Robert H.
Brown, D.Phil., M.D. (2005). Neurology 8th edition. Mc graw hill
companies inc.
-
Harkness Richard. 1989. Interaksi
Obat. Penerbit ITB : Bandung.
-
Joyce L. Kee, Evelyn
R. Hayes. 1994. Farmakologi. Penerbit buku kedoketeran EGC: Jakarta.
- Katzung G Bertram. Farmakologi Dasar
Dan Klinik. Edisi 6. Alih Bahasa: Staf Dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Jakarta : EGC, 1994 : 380-399
Farmakologi . Edisi ke-2. Penerbit buku kedoketeran EGC :
Jakarta.
-
Tjay
Tan Hoan, Rahardja Kirana. Obat Obat Penting Khasiat Penggunaan dan
Efek Efek Sampingnya. Edisi 5 cetakan
kedua. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Gramedia, 2002 : 391-399
.